UN SD di Jatim tahun 2011 ini diikuti 490.196 siswa dari 19.344 SD, 124.123 siswa dari 6.241 MI dan 319 siswa dari SD LB.
Di Jatim, nilai terendah UN SD adalah 4,85 dari 3 pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA.
Secara keseluruhan, distribusi nilai rata-rata SD/MI di UASBN tahun 2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 – 2010 skala nilai 9,1 – 9,99 mencapai 70 ribu. Jumlah itu kini meningkat menjadi 122.191 siswa. Tahun 2009 – 2010 peraih nilai 8,1 – 9,0 mencapai 190 ribu. Pada tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 211.525 siswa. Nilai 7 – 8 tahun lalu sebanyak 160 ribu untuk tahun ini turun menjadi 144.237 siswa. Sedangkan nilai 6 – 7 yang tahun lalu mencapai 180.000 kini hanya menyisakan 75.382 siswa.
Sementara itu, dari sebaran nilai yang sudah dikantongi Dispendik Jatim tercatat 7 siswa mendapatkan nilai sempurna (10). Sedangkan untuk jumlah yang meraih nilai sempura pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mencapai 12.156 siswa. Pemilik nilai sepuluh untuk mata pelajaran Matematika sebanyak 920 siswa. Sedangkan 5.442 siswa tercatat memiliki nilai sempurna untuk mata pelajaran IPA.
Di Jatim, peserta UN SD 2010 mencapai 490.196 siswa ditambah siswa MI sebanyak 124.123 orang dan SDLB sebanyak 319 orang. Sementara untuk penyelenggara UN 2010 di Jatim sebanyak 19.344 SD, 6.214 MI, dan 94 SDLB.
“Persentase rataan terbesar nilai UN SD ada di kisaran nilai 8,01 hingga 9,00 yakni sebanyak 211.525 atau 35,35 persen dari seluruh siswa yang ada,” kata Nuryanto, Kepala Bidang TK/SD dan Pendidikan Khusus Dispendik Jatim, Sabtu (18/6) kepada Surabaya Post.
Sedangkan berikut ini kami kutipkan berita dari Warta Kota
Warta Kota/henry lopulalan
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (18/6), mengatakan, tahun ini Surabaya berada di posisi 17 dan hasilnya jauh dari Kota Mojokerto yang berada di urutan teratas.
“Surabaya memang berada di peringkat 17. Hasil jumlah nilai UN masih didominasi daerah, seperti Kota Mojokerto yang kemudian disusul oleh Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.
Peringkat berikutnya dalam “sepuluh besar” yakni Kabupaten Madiun, Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, dan Kabupaten Nganjuk.
Tahun ini, katanya, sebanyak 597.761 siswa SD mengikuti UN di Jawa Timur dari 25.528 sekolah penyelenggara dengan kelulusan 100 persen, namun urutan teratas dengan nilai terbaik didominasi daerah.
Tidak hanya itu saja, untuk prestasi siswa SD/MI swasta, Surabaya malah berada di peringkat 18.
“Daerah juga masih mendominasi untuk peringkat terbaik antar-kota dan kabupaten dalam jumlah nilai UN di seluruh Jawa Timur,” tukas mantan Kepala Dinas Pariwisata tersebut.
Sepuluh kabupaten/kota yang menempati posisi 10 besar untuk SD swasta Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, Kota Lamongan dan Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu, sekolah yang menduduki posisi tiga besar dalam UN tahun ini yakni SDN Made 4 Lamongan, SDN Kedung Gempol Mojokerto dan SD Unggulan Al-Ya’lu Kota Malang.
Untuk siswa dengan nilai UN tertinggi yaitu Dyah Ayu Sentari dari SDN 1 Sidokumpul 4 Gresik dengan 29,70, lalu disusul oleh Bejani Putri Sisiw dari SDN 1 Kalibaru Wetan Banyuwangi dengan nilai yang sama. Peringkat ketiga diraih Siti Ajizah dari SDN Kepulungan 1, Gempol, Pasuruan, dengan nilai 29,60.
Berikutnya, nilai tertinggi di Surabaya yang diraih Christoper Eri Susanto asal SD Petra 5 menempati urutan keempat se-Jawa Timur dengan nilai 29,50. Nilai yang sama juga diraih oleh Raissa Rahmani Putri dari MI Muhammadiyah 25. (Ant/apr)