Tampilkan postingan dengan label AL-YA'LU meraih. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AL-YA'LU meraih. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 September 2011

TRI BINA CITA KOTA MALANG

Setiap kota mamiliki keunikan masing-masing, seperti halnya kota Malang. Agar kota Malang berkembang pesat, pemerintah mengembangkan seluruh potensinya, maka ada istilah “Tri Bina Cita Malang".Yaitu kota Malang sebagai kota pendidikan, kota industri, dan kota pariwisata.
Kota Pendidikan
     Selain Jogja, kota Malang juga terkenal sebagai kota pendidikan. Banyak Perguruan Tinggi Negeri dan swasta yang tersebar di mana-mana. Karena itu banyak mahasiswa yang  datang dari berbagai daerah untuk kuliah di Malang. Selain kuliah di Perguruan Tinggi mahasiswa juga banyak yang kursus atau kuliah untuk mencari kerja. Saat ini marak juga sekolah yang bertaraf  International mulai SD,SMP,SMA dan SMK. Itu semua bukti Malang layak disebut sebagai kota pendidikan.
 


Kota Industri

Berkembang pesatnya rokok kretek  merupakan satu hal yang menunjukkan Malang sebagai Kota Industri. Industrinya ada yang masih tergolong industri kecil, menengah dan besar. Karena itu, industri di Kota Malang perlu di tingkatkan mutunya, sehingga membutuhkan bimbingan teknis dan penanaman modal, diharapkan semakin mendukung produksitivitas kota Malang sebagai kota industri.

Kota pariwisata
Sejak dulu Malang sangat dikenal sebagai kota pariwisata. Dengan  pemandangan alam yang sejuk, teduh, dan asri, serta adanya berbagai pilihan tempat perbelanjaan mulai dari yang tradisional sampai yang modern dan wisata-wisata lainya juga mengundang pengunjung dari berbagai tempat. Dengan potensi itulah, kota  Malang  layak menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dalam negeri maupun dalam negeri.

Minggu, 19 Juni 2011

Resume Hasil UN SD 2011 Jatim

Sudah tahu hasil UN SD tahun 2011?
UN  SD di Jatim tahun 2011 ini diikuti 490.196 siswa dari 19.344 SD, 124.123 siswa dari 6.241 MI dan 319 siswa dari SD LB.
Di Jatim, nilai  terendah UN SD adalah 4,85  dari 3 pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA.
Secara keseluruhan, distribusi nilai rata-rata SD/MI di UASBN tahun 2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 – 2010 skala nilai 9,1 – 9,99 mencapai 70 ribu. Jumlah itu kini meningkat menjadi 122.191 siswa. Tahun 2009 – 2010 peraih nilai 8,1 – 9,0 mencapai 190 ribu. Pada tahun ini jumlahnya meningkat menjadi 211.525 siswa. Nilai 7 – 8 tahun lalu  sebanyak 160 ribu untuk tahun ini turun menjadi 144.237 siswa. Sedangkan nilai 6 – 7 yang tahun lalu mencapai 180.000 kini hanya menyisakan 75.382 siswa.
Sementara itu, dari sebaran nilai yang sudah dikantongi Dispendik Jatim tercatat 7 siswa mendapatkan nilai sempurna (10). Sedangkan untuk jumlah yang meraih nilai sempura pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mencapai 12.156 siswa. Pemilik nilai sepuluh untuk mata pelajaran Matematika sebanyak 920 siswa. Sedangkan 5.442 siswa tercatat memiliki nilai sempurna untuk mata pelajaran IPA.
Di Jatim, peserta UN SD 2010 mencapai 490.196 siswa ditambah siswa MI sebanyak 124.123 orang dan SDLB sebanyak 319 orang. Sementara untuk penyelenggara UN 2010 di Jatim sebanyak 19.344 SD, 6.214 MI, dan 94 SDLB.
“Persentase rataan terbesar nilai UN SD ada di kisaran nilai 8,01 hingga 9,00 yakni sebanyak 211.525 atau 35,35 persen dari seluruh siswa yang ada,” kata Nuryanto, Kepala Bidang TK/SD dan Pendidikan Khusus Dispendik Jatim, Sabtu (18/6) kepada Surabaya Post.
Sedangkan berikut ini kami kutipkan berita dari Warta Kota


Warta Kota/henry lopulalan 

Kota Surabaya terpuruk di peringkat 17 untuk jumlah nilai hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun ajaran 2010-2011.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (18/6), mengatakan, tahun ini Surabaya berada di posisi 17 dan hasilnya jauh dari Kota Mojokerto yang berada di urutan teratas.
“Surabaya memang berada di peringkat 17. Hasil jumlah nilai UN masih didominasi daerah, seperti Kota Mojokerto yang kemudian disusul oleh Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.
Peringkat berikutnya dalam “sepuluh besar” yakni Kabupaten Madiun, Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, dan Kabupaten Nganjuk.
Tahun ini, katanya, sebanyak 597.761 siswa SD mengikuti UN di Jawa Timur dari 25.528 sekolah penyelenggara dengan kelulusan 100 persen, namun urutan teratas dengan nilai terbaik didominasi daerah.
Tidak hanya itu saja, untuk prestasi siswa SD/MI swasta, Surabaya malah berada di peringkat 18.
“Daerah juga masih mendominasi untuk peringkat terbaik antar-kota dan kabupaten dalam jumlah nilai UN di seluruh Jawa Timur,” tukas mantan Kepala Dinas Pariwisata tersebut.
Sepuluh kabupaten/kota yang menempati posisi 10 besar untuk SD swasta Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Gresik, Kota Madiun, Kota Lamongan dan Kabupaten Nganjuk.
Sementara itu, sekolah yang menduduki posisi tiga besar dalam UN tahun ini yakni SDN Made 4 Lamongan, SDN Kedung Gempol Mojokerto dan SD Unggulan Al-Ya’lu Kota Malang.
Untuk siswa dengan nilai UN tertinggi yaitu Dyah Ayu Sentari dari SDN 1 Sidokumpul 4 Gresik dengan 29,70, lalu disusul oleh Bejani Putri Sisiw dari SDN 1 Kalibaru Wetan Banyuwangi dengan nilai yang sama. Peringkat ketiga diraih Siti Ajizah dari SDN Kepulungan 1, Gempol, Pasuruan, dengan nilai 29,60.
Berikutnya, nilai tertinggi di Surabaya yang diraih Christoper Eri Susanto asal SD Petra 5 menempati urutan keempat se-Jawa Timur dengan nilai 29,50. Nilai yang sama juga diraih oleh Raissa Rahmani Putri dari MI Muhammadiyah 25. (Ant/apr)