Tampilkan postingan dengan label sd alyalu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sd alyalu. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 Mei 2018

SMP Unggulan ALYA’LU Rangking 1 Ujian Nasional SMP Kota Malang 2018


JAWARA. Siswa-siswi kelas IX SMP Unggulan AL-YA’LU bersama ibu guru di halaman sekolah usai mengikuti UNBK 2018
Syukur Alhamdulillah, SMP Unggulan AL-YA’LU pada lulusan yang pertama ini membuktikan keunggulannya, meraih Juara 1 nilai tertinggi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018.  Nilai rata-rata sekolah yang dicapai 356,16 untuk empat mata pelajaran UN mengguli semua SMP dan MTs baik negeri maupun swasta di Kota Malang yang jumlahnya mencapai ratusan sekolah/madrasah.
…..Bukan hanya sekolahnya, siswa SMP Unggulan AL-YA’LU juga meraih rangking 1 tertinggi se Kota Malang dari 12.118 peserta UN SMP di Kota Malang tahun ini. Peringkat 1 Kota Malang dengan meraih jumlah nilai 386,0 atau rata-rata per mapel 96,50, atas nama Hanif Fatkhurrohman Abadi. Bahkan dari rilis 20 siswa peraih nilai tertinggi Kota Malang terdapat 5 siswa AL-YA’LU.
…..Banyak siswa yang memperoleh nilai mutlak 100. Pada pelajaran matematika sebanyak 71% siswa meraih nilai mutlak 100.  Nilai lainnya juga mencapai tinggi sehingga rata-rata mencapai 89,04. .Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras siswa dan para pendidik di SMP Unggulan AL-YA’LU serta dukungan wali siswa.  Ini merupakan awal yang baik yang akan dilanjutkan untuk angkatan berikutnya.

Selasa, 16 Februari 2016

Sekolah Adiwiyata, Semakin Asri, Semakin Nyaman untuk Belajar

 Asri dan Asyik. Para peserta didik asyik belajar mencintai lingkungan hidup 
di taman Toga Sekolah Unggulan Al-Ya’lu

         Di taman Toga Sekolah Al-Ya’lu anak-anak tampak asyik belajar aneka flora berkhasiat obat itu. Ada yang melihat perkembangbiakannya, ada yang membandingkan antar tanaman atau bercengkerama dengan tanamannya. Kalau ada tanaman yang perlu dirawat, anak-anak itu pula yang melakukan. Sesekali apabila ada yang belum diketahui, si anak didik itu bertanya kepada gurunya. Suasana belajar yang segar dan menyenangkan.
 Lingkungan Bersih. Kepala SD Unggulan AL-YA’LU Ibu Dr.Tutik Arindah, M.Si 
ketika menjelaskan pelaksanaan program sekolah kepada Juri Adiwiyata

      Suasana seperti itu merupakan harapan diselenggarakannya program Adiwiyata. Sekolah yang bersih, asri dan berbudaya lingkungan yang sehat menjadi tempat belajar yang menyenangkan bagi warga sekolah.
…..Ada dua prinsip dasar yang digunakan dalam mengembangkan sekolah Adwiyata. Pertama, prinsip partisipatif yang mengajak keterlibatan seluruh warga sekolah untuk mewujudkan lingkungan sekolah seperti yang diharapkan. Di Sekolah Unggulan Al-Ya’lu sesungguhnya prinsip ini sudah dipatok kuat dalam misi sekolah: Membangun Kesadaran Integrated. Lingkungan sekolah yang asri dan sehat menjadi tanggung jawab peserta didik, guru, kepala sekolah, karyawan, bahkan masyarakat termasuk wali peserta didik.
…..Adapun prinsip yang kedua adalah berkelanjutan atau lestari. Memang menjadikan sekolah yang indah, asri, nyaman dan berbudaya lingkungan tidak akan banyak bermakna jika tidak berkelanjutan. Maka sebagaimana yang dipancangkan dengan kokoh di visi Sekolah Unggulan Al-Ya’lu, hari akhir harus lebih bagus daripada hari awal. Berkelanjutan sekaligus progresif.
…..Mari kita budayakan cinta lingkungan sekolah sehat sehingga sekolah selalu menjadi pawiyatan (tempat belajar) yang asri dan nyaman untuk menimba ilmu bagi para kader bangsa.

Senin, 27 Oktober 2014

Bangun Paradigma Anak Lahirkan Juara Internasional

PENGHARGAAN: Soofia Lahmunia, siswi SD Unggulan AL-YA’LU bersama
Wakil Gubernur Jawa Timur setelah meraih kemenangan meraih sebagai
duta Indonesia di IMSO Science SD 2014 tingkat internasional
Membangun paradigma anak sebagai kunci keberhasilan pendidikan harus dimulai sejak usia dini. Al-Ya’lu sebagai sekolah yang berbasis keunggulan telah membuktikan keberhasilannya dalam melahirkan juara-juara tingkat nasional hingga internasional.….

Menjelang  satu dasawarsa usia SD Unggulan AL -YA’LU yang beralamat di Jl. Teluk Mandar 55 Arjosari Malang ini semakin mengukuhkan dirinya sebagai mitra pendidikan yang handal.  Terbukti tiga bulan terakhir,  sekolah berwawasan internasional ini   banjir prestasi dan berhasil memecahkan

Minggu, 05 Februari 2012

Peringatan Maulid Nabi bukan bid'ah

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Prof. Dr. Nasaruddin Umar MA mengingatkan umat Islam agar waspada dengan upaya sekelompok orang yang ingin memecah kerukunan yang ada di tanah air dengan cara menyebut peringatan maulid Nabi Muhammad SAW sebagai perbuatan bidah.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan perayaan hura-hura, tetapi memperingati kelahiran Rasulullah atas dasar kecintaan dan kerinduan umat Islam terhadap nabi akhir zaman, kata Nasaruddin Umar pada tausiahnya.

Kehadiran Wamenag Nasaruddin Umar terkait peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebelum Wamenag menyampaikan tausiah dibacakan syalawat dan asmaul husna yang diikuti ribuan hadirin. Sedangkan zikir dipimpin Alfaqir KH R.FW. Anom Kusumajati.

"Maulid Nabi Muhammad SAW disebut bidah, harus dilarang. Hati-hati, ada yang mau pecah belah umat Islam," katanya mengingatkan.

Ia menjelaskan, ratusan tahun umat Islam di Indonesia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba belakangan ini ada sekelompok orang mengatakan bahwa hal itu merupakan bidah.

Wamenag Nasaruddin Umar mengatakan, kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sarana yang bagus sekaligus sebagai upaya menempa jiwa umat Islam. Terlebih yang diperingati bukan orang sembarangan, yaitu Nabi Muhammad SAW. Dia adalah imam atau pemimpin para rasul. Sebab, tatkala Muhammad melakukan isra mi` raj, sebagai imam dalam shalat adalah Muhammad SAW.

"Bukan Nabi Adam atau lainnya," kata Nasaruddin Umar dengan suara lantang.

Rasulullah Nabi Muhammad SAW telah mdnunjukkan keteladannya di permukaan bumi ini. Ia tak gampang menyalahkan orang lain dan tak mudah marah. Jika ada yang minta nasihat, selalu disampaikan pesan jangan marah.

Dewasa ini, lanjut dia, ada fenomena bahwa warga atau anggota masyarakat cepat tersulut marah. Bisa dilihat, kantor bupati dan pos polisi dibakar. Sesungguhnya orang yang cepat menyalahkan orang lain dan cepat marah dia harus belajar bersabar. Jika sudah tak menyalahkan siapa-siapa dan tak marah, yang bersangkutan berarti sudah arif.

Jika sudah arif, menurut Wamenag, itu menunjukkan yang bersangkutan ingin menubah ke adan lebih baik. Tetapi, tentu sesuai dengan tuntunan Rasulullah, yang bersangkutan tak banyak bicara. Kalau bicara ucapannya benar, tak bohong.

Ia mengakui dewasa ini banyak orang ingin menikmati pujian. Ingin banyak dipuji karena ada motif yang hendak digapai. Padahal, pujian bisa merusak amaliah seseorang. Dengan begitu, maka jelas yang bersangkutan akan semakin jauh dari ikhlas.

"Sekarang ikhlas menjadi sesuatu yang mahal," ia menjelaskan.

Sebab, jika ingin menjadi ikhlas tentu kehilangan populer, tidak dikenal banyak orang. Padahal Allah tak dekat dengan orang terkenal, apalagi paling pupuler. Tetapi Allah dekat dengan orang yang beramal saleh dan ikhlas dalam menjalani perintah-Nya. Karena itu, Nasaruddin Umar mengingatkan umat Muslim agar memperbanyak baca salawat Nabi Muhammad SAW agar memperoleh safaat dan memetik keteladanan Rasulullah. 


Editor: B Kunto Wibisono
sumber: ANTARA

Senin, 09 Januari 2012

Syarat Nilai Lulus UN 2012

Pengunjung blog Alyaklu yang terhormat, ketentuan nilai minimal lulus UN 2011/2012 telah diatur berdasarkan Prosedur Operasi Standar Unjian Nasional dalam peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).

Syarat Kelulusan  SD/MI/SDLB

Kriteria dan mekanisme kelulusan SD/MI/SDLB tahun 2011/2012 diatur berdasarkan Peraturan BNSP Nomor: 0012/P/BSNP/XII/2011 tentang POS SD/MI/SDLB 2011/2012.
Kelulusan dari Satuan Pendidikan (Bab VI)
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan melalui rapat dewan
guru setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran:
1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3) kelompok mata pelajaran estetika, dan
4) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. lulus US/M untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d. lulus UN.
Kelulusan Ujian Nasional (Bab VII)
  1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M pada SD, MI, dan SDLB apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.
  2. Nilai S/M diperoleh dari rata-rata gabungan nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 7, 8, 9, 10, dan 11 dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.
  3. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.
  4. NA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari nilai rata-rata gabungan nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan nilai UN dengan formula 60% nilai UN dan 40% nilai S/M.
  5. Kriteria kelulusan UN ditetapkan melalui rapat dewan guru berdasarkan:
  • nilai minimal setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan;
  • nilai rata-rata ketiga mata pelajaran yang diujinasionalkan.

Syarat Kelulusan  SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB/SMK

Kriteria dan mekanisme kelulusan SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB/SMK tahun 2011/2012 diatur berdasarkan Peraturan BNSP Nomor: 0011/P/BSNP/XII/2011 tentang POS UN SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB/SMK 2011/2012
Kelulusan dari Satuan Pendidikan (Bab VI)
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
  1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
  2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
  3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
  4. lulus Ujian Nasional
Kelulusan Ujian Nasional (bab VII)
  1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.
  2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari:
a. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk SMP/MTs dan SMPLB dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.
b. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5 untuk SMA/MA, dan SMALB dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.
c. gabungan antara nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1 sampai 5 untuk SMK dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.
  1. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.
  2. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:
a. gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian Kejuruan;
b. kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah minimum 6,0 ;
  1. NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 3 diperoleh dari gabungan Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.
  2. Pembulatan nilai gabungan nilai S/M dan nilai rapor dinyatakan dalam bentuk dua desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
  3. Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabila desimal kedua ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
  4. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 5 mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).
  5. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan sebagaimana dimaksud pada VI.
POS UN SD/MI/SDLB dan SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB/SMK dapat diunduh dengan klik tautan berikut: Peraturan Lengkap tentang UN 2011/2012
Informasi ini didapat dari tunas63

Senin, 02 Januari 2012

Galelri Video

Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, seperti yang kita ketahui bahwa media visual merupakan sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan pendidikan. Video-video berikut ini bertujuan untuk mengingatkan pelajar atau siapapun saja dan membangun karakter bangsa melalui penanaman nilai luhur budaya lokal yang mulai luntur. Dewasa ini makin marak terjadi tindakan negatif seperti tawuran, tindakan kriminal, fitnah dan lain sebagainya yang terjadi di kalangan pelajar.
  
Pada dasarnya, penanaman nilai-nilai luhur budaya lokal bertujuan untuk memperkokoh identitas kebangsaan untuk merevitalisasi “budaya lokal” sebagai basis semangat kebangsaan dihadapkan pada ketatnya kontestasi dan rivalitas global.

Jika kita berkaca dari negara lain seperti kemampuan bangsa Jepang dalam berakselerasi dengan dinamika global tidak pernah lepas dari semangat Meiji. Malaysia hingga hari ini tetap kokoh dalam percaturan global karena kebanggaan sebagai bangsa Melayu. 

Jika karakter bangsa dan nilai luhur budaya lokal sudah terbentuk maka hal-hal negatif tersebut tidak akan terjadi. Amiin ya robbal ‘alamiin. selamat menikmati...
Anak Kaki Gunung 1
   
Anak Kaki Gunung 2

Anak Kaki Gunung 3
 
 Umairoh bocah pengais tepung A

Umairoh bocah pengais tepung B

Rabu, 21 Desember 2011

Materi Sosialisasi UN 2012

Ujian Nasional (UN) diselenggarakan dengan tujuan antara lain untuk mengukur  pencapaian standar kompetensi lulusan peserta didik secara nasional, sebagai hasil dari proses pembelajaran dan sekaligus untuk memetakan tingkat pencapaian hasil  belajar siswa pada tingkat sekolah dan daerah.
Rapat Panitia Kerja UN DPR dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  (Kemdikbud) telah menyepakati dan memutuskan bahwa UN 2012 akan  dilaksanakan dengan menggunakan formula gabungan antara nilai  sekolah/madrasah dan nilai UN, sebagaimana sudah diterapkan pada tahun 2011. Ini adalah suatu keputusan politik yang telah ditetapkan. Artinya, secara politis persoalan ada-tidaknya UN pada 2012 sudah terjawab.
Buku Tanya Jawab ini disusun untuk memberikan gambaran secara lebih gamblang dan utuh kepada masyarakat luas, terutama semua pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan tentang maksud, tujuan, dan penyenggaraan UN. Melalui buku ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh pemahaman secara lebih merata tentang pelaksanaan UN tahun 2012.
Buku ini disusun atas kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara UN.
Ada dua materi pokok yang diterbitkan berkaitan dengan penyelenggaran UN 2012:
  • Presentasi Sosialisasi UN 2012
  • Buku Tanya Jawab UN 2012
Buku Tanya Jawab UN 2012 yang diterbitkan BNSP ini memuat 29 permasalahan berkaitan dengan penyelenggaran UN 2012:
  1. Apa dasar hukum pelaksanaan UN?
  2. Apa tujuan penyelenggaraan UN?
  3. Benarkah hasil UN dijadikan satu-satunya faktor penentu kelulusan?
  4. Mengapa ditetapkan formula baru dalam penentuan kelulusan UN?
  5. Bagaimana bentuk formula UN 2012?
  6. Bagaimana dengan kelulusan peserta didik dalam UN?
  7. Apa kegunaan hasil UN?
  8. Siapa yang berhak mengikuti US/M dan UN?
  9. Apa persyaratan untuk mengikuti UN?
  10. Apa kewajiban peserta didik dalam US/M dan UN?
  11. Siapa yang terlibat dalam penyelenggaraan UN?
  12. Apakah ada Ujian Ulangan?
  13. Kapan jadwal pelaksanaan UN tahun 2012?
  14. Kapan pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan?
  15. Apa perbedaan signifikan antara UN tahun 2011 dan UN tahun 2012?
  16. Sebagai bagian dari evaltasi pembelajaran, bagaimanakah bentukbentuk penilaian hasil belajar yang ada di sekolah/madrasah?
  17. Apakah peran sekolah/madrasah dalam penentuan kelulusan siswa dalam UN?
  18. Dalam penyelenggaraan UN dengan instansi mana BSNP bekerjasama?
  19. Bagaimana penyelenggaraan Ujian Sekolah?
  20. Apa peran dan fungsi perguruan tinggi dalam penyelenggaraan UN 2012?
  21. Apa tanggungjawab PTN?
  22. Siapa yang melakukan pengawasan di ruang ujian?
  23. Apa sanksi bagi peserta UN yang melakukan kecurangan?
  24. Siapa yang menanggung biaya pelaksanaan UN?
  25. Apakah nilai UN di tingkat SMA/MA/SMK dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk perguruan tinggi?
  26. Bagaimanakahproses penyusunan soal UN?
  27. Apakah setiap peserta ujian dalam satu ruang mendapatkan paket soal yang sama?
  28. Mengapa diperlukan hasil UN yang jujur?
  29. Kenapa UN tidak dilaksanakan hanya pada satuan pendidikan yang telah memenuhi standar nasiona?                                                                                                                                                    
    Materi Sosialisasi UN dan Buku Tanya Jawab UN 2012, dapat diunduh dengan klik tautan berikut: Unduh Peraturan Lengkap UN 2011/2012 
    Informasi selengkapnya bisa berkunjung ke tunas63.

Selasa, 24 Mei 2011

Pendidikan Karakter Bangsa

Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, selain KTSP harus memuat Sekolah Ramah Anak (SRA), Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), dalam KTSP juga harus dimasukkan pendidikan karakter bangsa (PKB). Pendidikan karakter ini juga sering disebut dengan istilah pendidikan budi pekerti atau dalam istilah lainnya disebut akhlaqul karimah. Mengapa pendidikan karakter begitu penting?
MENYAYANGI SESAMA: salah satu aplikasi pendidikan karakter.Bapak Muktiono Waspodo dalam kolom Resonansi  yang ditayang di situs pendidikan nonformal mengemukakan tentang pandangan pendidikan karakter. Sejarah memberikan pelajaran yang amat berharga, betapa perbedaan, pertentangan, dan pertukaran pikiran itulah sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan. Melalui perdebatan tersebut kita banyak belajar, bagaimana toleransi dan keterbukaan para Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, dan berbagai kritik saat itu. Melalui pertukaran pikiran itu kita juga bisa mencermati, betapa kuat keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk bersatu di dalam satu identitas kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak menjadi persoalan bagi mereka.
Karena itu pendidikan karakter harus digali dari landasan idiil Pancasila, dan landasan konstitusional UUD 1945. Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda” menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut lebih diperkuat lagi melalui arti simbol “Bhineka Tunggal Ika” pada lambang negara Indonesia.
Dari mana memulai dibelajarkannya nilai-nilai karakter bangsa, dari pendidikan informal, dan secara pararel berlanjut pada pendidikan formal dan nonformal. Tantangan saat ini dan ke depan bagaimana kita mampu menempatkan pendidikan karakter sebagai sesuatu kekuatan bangsa. Oleh karena itu kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis karakter menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini. Hal ini tentunya juga menuntut adanya dukungan yang kondusif dari pranata politik, sosial, dan budaya bangsa.
”Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa”, adalah kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh karena itu pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi ketika menghadapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan. pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihak yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pesan akhir tulisan ini, berikan layanan yang terbaik kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan sehingga terwujud masyarakat yang ”beradab” yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia

Jumat, 06 Mei 2011

PAKEM

Apa Perbedaan Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran?

Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, kadang-kadang ada yang mencampurkan antara pendekatan, strategi dan model pembelajaran. Kadang pula terbalik menempatkan ketiganya. Sesungguhnya apakah perbedaan pendekatan, strategi dan model pembelajaran? Baiklah, berikut ini akan saya coba tampilkan kembali.
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang tentang proses pembelajaran. Jadi pendekatan itu merupakan pandangan tentang terjadinya proses pembelajaran yang masih umum.  Roy Kellen (1998) membedakan antara pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dan berpusat pada siswa (student centered approach).
Pendekatan berpusat pada guru menurunkan:
  • Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)
  • Pembelajaran deduktif
  • Pembelajaran ekspositori
Pendekatan Berpusat pada Siswa menurunkan:
  • Strategi pembelajaran inkuiri
  • Pembelajaran induktif
  • Pembelajaran diskoveri
Adapun pengertian strategi pembelajaran adalah:
  • Siasat guru utk mengoptimalkan interaksi  antara peserta didik dengan komponen lain dari sistem pembelajaran secara konsisten.
  • Suatu kegiatan yang memelihara konsistensi dan kekompakan setiap komponen pembelajaran.
Nah, apakah model pembelajaran itu?
  • Pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  • Menurut Joyce & Weil, model pembelajaran  suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk rencana pembelajaran jangka panjang (kurikulum), merancang bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.
  • Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya guru boleh memilih model yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

Jumat, 10 Juli 2009

Penelitian Tindakan Kelas


Pengunjung yang terhormat, ada pertanyaan yang baik dari beberapa guru tentang PTK. Apa yang didapat guru bila melaksanakan PTK? Mengapa PTK dikembangkan?  Pertanyaan tersebut, tentu ada pula dalam pikiran bapak/ibu. Pada saat ini PTK memang mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam dunia pendidikan, karena hasil-hasil dari PTK dapat langsung dimanfaatkan untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas.     >>>>>

Beberapa pakar penelitian memberikan alasan mengapa PTK penting untuk dilakukan guru di sekolah.
1.  PTK menawarkan suatu cara yang baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesional guru dalam kegiatan pembelajaran kelas.
2.  Dengan PTK guru dapat melakukan  penelitian tentang masalah-masalah
     aktual yang mereka hadapi untuk mata pelajaran yang diampunya.
3.  Pada saat melaksanakan PTK guru tidak meninggalkan tugasnya.
4. PTK dapat  menjadi jembatan kesenjangan antara teori dan praktek.
5.  PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang
terkait.
Selengkapnya download disini.


Naskah ini dikutip dari tulisan Bu Sukajati, P4TK Matematika Yogyakarta.