Tampilkan postingan dengan label prestasi alyalu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label prestasi alyalu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 September 2018

Siswa SD Unggulan AL-YA’LU Raih Karya Sains Terbaik Nasional Junior Scientist Award 2018

Karya Saintis Cilik Ahmad Kutai Bantani sebagai Karya Sains Terbaik Nasional 2018

















Masih kecil tapi kreatif. Berkat kretivitasnya, Ahmad Kutai Bantani siswa kelas IV SD Unggulan AL-YA’LU berhasil meraih predikat Karya Sains Terbaik Nasional pada  Junior Scientist Award 2018 yang digelar pada tanggal  tengah bulan September 2018 di Jakarta.

alyaklu-alyalu-karyailmiah-kjsa-2018-4
Saat presentasi karya pemeras madu super cepat di hadapan dewan juri
Bermula melihat pemerasan madu di kampung kerabatnya yang masih menggunakan cara manual, bocah yang biasa dipanggil Tantan ini penasaran dan ingin membantu membuatkan alat. Prinsipnya alat itu seperti mesin pengering pakaian pada mesin cuci elektrik. Maka bersama guru pembimbingnya, siswa ini mulai merancang alat pemeras madu berbahan mesin cuci bekas. Dari mesin cuci bekas, diambil dinamo, drum dan timer. Setelah dirakit dengan rangka dan penjepit sarang madu, akhirnya jadilah alatnya.

alyaklu-alyalu-karyailmiah-kjsa-2018-5
Tanya jawab dengan Menteri Keuangan Dr. Sri Mulyani Indrawati
“Kelebihan alat pemeras madu ini, prosesnya cepat. Kalau diperas manual, 4 sarang madu bisa membutuhkan waktu hingga 30 menit. Tapi dengan alat ini, hanya 3 menit. Lagi pula sarang lebahnya tidak rusak, jadi setelah madunya diperas, sarang lebahnya bisa dipasang lagi di rumah budidaya lebah. Biaya pembuatannya juga tidak mahal karena menggunakan mesin cuci bekas yang dibersihkan”, jelas Tantan.
Alat pemeras madu karya Tantan diikutkan lomba karya ilmiah Junior Scientist Award 2018. Bersaing dengan 1300 karya anak dari 26 provinsi di Indonesia.  Tim penilainya adalah Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), juri dari Universitas Indonesia (UI) dan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).  Akhirnya karya Tantan dinobatkan sebagai Karya Sains Terbaik Nasional 2018. Sebagai rewardnya, ia mendapatkan medali, piagam, tabungan dana pendidikan Rp 6 juta dari penyelenggara, ditambah Rp 2,5 juta dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Serangkaian kegiatan Junior Scientis Award, Tantan berkesempatan bertemu dengan Menteri Keuangan RI Ibu Dr. Sri Mulyani Indrawati. Karya bocah ini mendapatkan apresiasi dari  Ibu Menkeu. Tantan juga berkesempatan untuk mengunjungi pabrik farmasi milik penyelenggara dan edutrip ke Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPIPTEK) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), seta ke Dunia Fantasi di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.
Bocah yang bercita-cita ingin menjadi seorang profesor zoologi ini, merasa belum puas dengan prestasi ini. Ia ingin menciptakan karya lagi yang bisa membantu memudahkan orang lain. Saatnya nanti, ia ingin mendapatkan nobel karena temuannya yang bermanfaat bagi masyarakat di dunia.

Senin, 27 Oktober 2014

Bangun Paradigma Anak Lahirkan Juara Internasional

PENGHARGAAN: Soofia Lahmunia, siswi SD Unggulan AL-YA’LU bersama
Wakil Gubernur Jawa Timur setelah meraih kemenangan meraih sebagai
duta Indonesia di IMSO Science SD 2014 tingkat internasional
Membangun paradigma anak sebagai kunci keberhasilan pendidikan harus dimulai sejak usia dini. Al-Ya’lu sebagai sekolah yang berbasis keunggulan telah membuktikan keberhasilannya dalam melahirkan juara-juara tingkat nasional hingga internasional.….

Menjelang  satu dasawarsa usia SD Unggulan AL -YA’LU yang beralamat di Jl. Teluk Mandar 55 Arjosari Malang ini semakin mengukuhkan dirinya sebagai mitra pendidikan yang handal.  Terbukti tiga bulan terakhir,  sekolah berwawasan internasional ini   banjir prestasi dan berhasil memecahkan