Tampilkan postingan dengan label al ya'lu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label al ya'lu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Agustus 2011

BSE Kelas 1

Hak Cipta buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional. Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Kelas 1

Bahasa Indonesia
Judul Buku          : Bahasa Indonesia 1  
Penulis                : Dian Sukmawati,   Endang Rahmat,  Denny Iskandar 

Judul Buku          : Bahasa Indonesia 1  
Penulis                : Iskandar, Sukini

Judul Buku          : Bahasa Indonesia 1  
Penulis                : Mahmud Fasya, Ferina Meliasanti, Yadi Mulyadi

Judul Buku          : Bahasa Indonesia 1  
Penulis                : Sri Hapsari,  Nunung Kuraesin

Judul Buku          : Bahasa Indonesia 1  
Penulis                : Umri Nur’aini, Indriyani

Judul Buku          : Bahasa Indonesia 1  
Penulis                : Yeti Nurhayati
 
Judul Buku          : Bahasa Indonesia 1  
Penulis                : Muhammad Jaruki 

Judul Buku          : Bahasa Indonesia 1  
Penulis                : Ismail Kusmayadi, Nandang R. Pamungkas, Ahmad Supena


Judul Buku          : Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia 
Penulis                : H. Suyatno, Ekarini Saraswati, T. Wibowo, Sawali,
                              Sujimat



Kelas 1
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Judul Buku          : Ilmu Pengetahuan Alam 1  
Penulis                : Sani Rusdiansah, Roswati, Mudjiarto
Judul Buku          : Ilmu Pengetahuan Alam 1  
Penulis                : Choirul Amin, Amin Priyono
Judul Buku          : Ilmu Pengetahuan Alam 1  
Penulis                : Mulyati Arii  n, Mimin Nurjhani K., dan Muslim
Judul Buku          : ABI (Asyiknya Belajar IPA)
Penulis                : Sholehudin, S.Pd, M.M, Ir. Evi Susanti
Judul Buku          : Ilmu Pengetahuan Alam 1
Penulis                : Sri Purwati, Surono
Kelas 1
Matematika

Judul Buku          : dunia matematika
Penulis                : Kismiantini, Dyan Indrawati
Judul Buku          : Matematika 1  
Penulis                : Dian Permana, Bambang Irianto
Judul Buku          : Matematika 1
Penulis                : Djaelani, Haryono
Judul Buku          : Matematika 1
Penulis                : Dwi Priyo Utomo, Ida Arijanny
Judul Buku          : Matematika 1
Penulis                : Irwan Susanto, Maharani Kartika Sari
Download


Kelas 1
Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )

Judul Buku          : Ilmu Pengetahuan Sosial 1  
Penulis                : Dwi Ari Listiyani, T. Suparman, Padmawati
Judul Buku          : Ilmu Pengetahuan Sosial 1    
Penulis                : Edi Hernawan, Endang Hendayani
Judul Buku          : Ilmu Pengetahuan Sosial 1
Penulis                : Indrastuti, Penny Rahmawaty
Judul Buku          : Ilmu Pengetahuan Sosial 1
Penulis                : Inoki Wasis Jatmiko, Mariyono San Dwi
Judul Buku          : ips1
Penulis                : Leo Agung, Sutoyo, Sulasih
Kelas 1 
Pendidikan Kewarganegaraan ( PKn )
Judul Buku          : Pendidikan Kewarganegaraan 1
Penulis                : Sarjan, Agung Nugroho
Judul Buku          : Pendidikan Kewarganegaraan 1
Penulis                : Anis Kusumawardani, Sunarso
Judul Buku          : Pendidikan Kewarganegaraan 1
Penulis                : Edi Hernawan, Endang Hendayani
Judul Buku          : Pendidikan Kewarganegaraan 1
Penulis                : Karsono, Sutimin
Judul Buku          : Belajar Kewarganegaraan Indonesia 1
Penulis                : Kurnia Empin, E. Kartiana
Download

BSE (Buku Sekolah Elektronik)

Hak Cipta buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional. Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.


 

Selasa, 24 Mei 2011

Pendidikan Karakter Bangsa

Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, selain KTSP harus memuat Sekolah Ramah Anak (SRA), Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), dalam KTSP juga harus dimasukkan pendidikan karakter bangsa (PKB). Pendidikan karakter ini juga sering disebut dengan istilah pendidikan budi pekerti atau dalam istilah lainnya disebut akhlaqul karimah. Mengapa pendidikan karakter begitu penting?
MENYAYANGI SESAMA: salah satu aplikasi pendidikan karakter.Bapak Muktiono Waspodo dalam kolom Resonansi  yang ditayang di situs pendidikan nonformal mengemukakan tentang pandangan pendidikan karakter. Sejarah memberikan pelajaran yang amat berharga, betapa perbedaan, pertentangan, dan pertukaran pikiran itulah sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan. Melalui perdebatan tersebut kita banyak belajar, bagaimana toleransi dan keterbukaan para Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, dan berbagai kritik saat itu. Melalui pertukaran pikiran itu kita juga bisa mencermati, betapa kuat keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk bersatu di dalam satu identitas kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak menjadi persoalan bagi mereka.
Karena itu pendidikan karakter harus digali dari landasan idiil Pancasila, dan landasan konstitusional UUD 1945. Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda” menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut lebih diperkuat lagi melalui arti simbol “Bhineka Tunggal Ika” pada lambang negara Indonesia.
Dari mana memulai dibelajarkannya nilai-nilai karakter bangsa, dari pendidikan informal, dan secara pararel berlanjut pada pendidikan formal dan nonformal. Tantangan saat ini dan ke depan bagaimana kita mampu menempatkan pendidikan karakter sebagai sesuatu kekuatan bangsa. Oleh karena itu kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis karakter menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini. Hal ini tentunya juga menuntut adanya dukungan yang kondusif dari pranata politik, sosial, dan budaya bangsa.
”Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa”, adalah kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh karena itu pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi ketika menghadapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan. pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi keberpihak yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pesan akhir tulisan ini, berikan layanan yang terbaik kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan sehingga terwujud masyarakat yang ”beradab” yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia

Sabtu, 07 Mei 2011

Latihan Soal UASBN online

Pengunjung yang terhormat dan siswa-siswi SD Unggulan AL-YA'LU, soal latihan online silakan dicoba disini. Link ini adalah milik invir.com. Agar tampilan gambar sempurna, sebaiknya gunakan browser Internet Explorer. Sekolah Dasar (SD)
-  Tahun 2008
MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN
-  Tahun 2007
MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
-  Tahun 2006
MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
-  Tahun 2005
MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN
-  Tahun 2004
MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN
-  Tahun 2003
MatematikaIPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKN

Selamat mencoba....

Kamis, 05 Mei 2011

Silabus dan RPP Berkarakter

Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, berikut ini kami tampilkan perangkat pembelajaran SD/MI berupa silabus dan RPP berkarakter.  Link file ini kami dapatkan dari makalahkumakalahmu. Silahkan didownload.
RPP Tematik Kelas 1 SD Bekarakter
Silabus Tematik Kelas 1 SD Berkarakter
RPP TEMATIK BERKARAKER SD KELAS 2
SILABUS TEMATIK Berkarakter  KELAS DUA
RPP TEMATIK BERKARAKTER KELAS 3 SD
SILABUS TEMATIK BERKARAKTER KELAS 3 SD
Berikut RPP Berkarakter Kelas 4 SD/MI
 Silabus Berkarakter Kelas 4 SD/MI
RPP Berkarakter Kelas 5 SD
 Silabus Berkarakter Kelas 5 SD
RPP Berkarakter Kelas 6 SD
 Silabus Berkarakter Kelas 6 SD
RPP Bahasa Inggris Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD
Silabus Bahasa Inggris Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD
RPP PAI Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD
Silabus PAI Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD
RPP PENJAS / PJOK Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD
Silabus PENJAS / PJOK Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD
RPP SENI BUDAYA / SBK Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD
Silabus SENI BUDAYA / SBK Berkarakter Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 SD
…………………………………………….xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx…………………………………………………..
PROGRAM SEMESTER KELAS 1
Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 1 Semester 1
Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 1 Semester 2
PROGRAM SEMESTER KELAS 2
Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 2 Semester 1
Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 2 Semester 2
PROGRAM SEMESTER KELAS 3
Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 3 Semester 1
Program Pembelajaran Dan Matrik Hubungan Kompetensi Kelas 3 Semester 2
PROGRAM SEMESTER KELAS 4
Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 4 Semester 1
Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 4 Semester 2
PROGRAM SEMESTER KELAS 5
Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 5 Semester 1
Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 5 Semester 2
PROGRAM SEMESTER KELAS 6
Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 6 Semester 1
Program Pembelajaran / Program Semester Kelas 6 Semester 2
PROGRAM SEMESTER BAHASA INGGRIS
Program Pembelajaran / Program Semester Bahasa Inggris Semester 1
Program Pembelajaran / Program Semester Bahasa Inggris Semester 2
PROGRAM SEMESTER PAI
Program Pembelajaran / Program Semester PAI Semester 1
Program Pembelajaran / Program Semester PAI Semester 2
PROGRAM SEMESTER PENJASKES / PJOK
Program Pembelajaran / Program Semester Penjas / PJOK Semester 1
Program Pembelajaran / Program Semester Penjas / PJOK Semester 2

Rabu, 05 Mei 2010

Panduan BOS 2010

Secara umum program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar sembilan tahun yang bermutu.
BOS 2010 hampir sama dengan BOS tahun sebelumnya, tetapi ada beberapa tambahan yang spesifik. Selengkapnya silakan unduh dari situs Mandikdasmen atau klik di sini.
Menurut UU No 20 tentang Sisdiknas: Pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Wajib Belajar 9 Tahun telah tuntas dengan APK untuk SMP/sederajat sebesar 96,18%PP No 48 tentang Pendanaan Pendidikan secara jelas menjelaskan jenis pendanaan pendidikan dan tanggung-jawab masing-masing tingkatan program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Secara khusus tujuan BOS:
1.Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasi sekolah, baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta
2. Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada sekolah bertaraf internasional (SBI) dan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI)
3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta

Besarnya dana BOS SD/SDLB di kota : Rp 400.000,-/siswa/tahun.
SD/SDLB di kab : Rp 397.000,-/siswa/tahun.
SMP/SMPLB/SMPT di kota: Rp 575.000,-/siswa/tahun
SMP/SMPLB/SMPT di kab : Rp 570.000,-/siswa/tahun
Biaya satuan ini sudah termasuk untuk BOS Buku
A. Untuk membeli buku teks pelajaran (BOS Buku)Sebagian dana BOS harus untuk membeli buku yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah sebanyak jumlah siswa. Harga buku harus mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Depdiknas.
Pembelian dapat dilakukan bertahap, akan tetapi harus terpenuhi seluruhnya sebelum tahun ajaran baru.
Buku yang dibeli menggunakan dana BOS untuk SD adalah:

1.  Pendidikan Agama

2. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).
B. Untuk operasional sekolah (BOS Tunai)
  1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru: biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru)
  2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan (kecuali yg mendapat DAK)
  3. Pembelian buku teks pelajaran lainnya selain yg wajib dibeli
  4. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan diluar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba)
  5. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa)
  6. Pembelian bahan-bahan habis pakai: buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah.
  7. Pembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telepon, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli Genzet.
  8. Pembiayaan perawatan sekolah: pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah dan perawatan fasilitas sekolah lainnya.
  9. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga yang membantu administrasi BOS.
  10. Pengembangan profesi guru: pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS.
  11. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, prahu penyeberangan, dll)
  12. Pembiayaan pengelolaan BOS: alat tulis kantor (ATK), penggandaan, surat menyurat, insentif bagi satu orang penyusun laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos.
  13. Pembelian personal komputer untuk kegiatan belajar siswa: maksimum 1 set untuk SD dan 2 set untuk SMP dalam satu tahun anggaran.
  14. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik dan mebeler sekolah.
Yang baru di sini dibanding dengan BOS 2009 salah satunya adalah penambahan unsur manajemen pengelola di tingkat sekolah

Jumat, 10 Juli 2009

Penelitian Tindakan Kelas


Pengunjung yang terhormat, ada pertanyaan yang baik dari beberapa guru tentang PTK. Apa yang didapat guru bila melaksanakan PTK? Mengapa PTK dikembangkan?  Pertanyaan tersebut, tentu ada pula dalam pikiran bapak/ibu. Pada saat ini PTK memang mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam dunia pendidikan, karena hasil-hasil dari PTK dapat langsung dimanfaatkan untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas.     >>>>>

Beberapa pakar penelitian memberikan alasan mengapa PTK penting untuk dilakukan guru di sekolah.
1.  PTK menawarkan suatu cara yang baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau profesional guru dalam kegiatan pembelajaran kelas.
2.  Dengan PTK guru dapat melakukan  penelitian tentang masalah-masalah
     aktual yang mereka hadapi untuk mata pelajaran yang diampunya.
3.  Pada saat melaksanakan PTK guru tidak meninggalkan tugasnya.
4. PTK dapat  menjadi jembatan kesenjangan antara teori dan praktek.
5.  PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang
terkait.
Selengkapnya download disini.


Naskah ini dikutip dari tulisan Bu Sukajati, P4TK Matematika Yogyakarta.