Selasa, 02 Oktober 2018

Juara 1 Olimpiade Fisika Nasional, SMP Unggulan AL-YA’LU Boyong Trofi Menristekdikti

JAWARA. Tim fisika SMP Unggulan AL-YA`LU : Bagas dan Dies berhasil memboyong Juara 1 trofi juara Olimpiade Fisika Tingkat Nasional Nupho 2018 di Universitas Negeri Malang





















Dua siswa ini memang istimewa. Tidak semua anak memahami fisika semeriah makan camilan seperti Dies Haditsa Putra Nursadih dan Bagas Adicita Rabbani. Bagi kedua anak itu, fisika jadi pelajaran yang menyenangkan. Laksana teman-teman seusianya yang main game. Apa buktinya?
Minggu, 30 September 2018, kedua siswa ini berhasil menjadi juara 1 Olimpiade Fisika Nasional SMP/MTs di Universitas Negeri Malang (UM). Olimpiade fisika tersebut bernama Nucleon Physic Olympiad (Nupho). Kedua siswa ini merupakan satu tim SMP Unggulan AL-YA’LU. Atas keberhasilannya, mereka berhasil memboyong Trofi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), piala tetap, piagam dan sejumlah hadiah uang pembinaan.
Untuk menjadi juara memang harus bertempur dengan soal-soal fisika pada beberapa babak. Keseluruhan peserta yang mengikuti olimpiade tersebut untuk jenjang SMP dan SMA, total ada 500 peserta. Kedua siswa ini melaju hingga di babak final. DI babak final yang sangat seru akhirnya menempatkan pasangan Dies dan Bagas sebagai kampiun.  Mereka merebut juara 1 olimpiade fisika tingkat nasional.

Rabu, 19 September 2018

Siswa SD Unggulan AL-YA’LU Raih Karya Sains Terbaik Nasional Junior Scientist Award 2018

Karya Saintis Cilik Ahmad Kutai Bantani sebagai Karya Sains Terbaik Nasional 2018

















Masih kecil tapi kreatif. Berkat kretivitasnya, Ahmad Kutai Bantani siswa kelas IV SD Unggulan AL-YA’LU berhasil meraih predikat Karya Sains Terbaik Nasional pada  Junior Scientist Award 2018 yang digelar pada tanggal  tengah bulan September 2018 di Jakarta.

alyaklu-alyalu-karyailmiah-kjsa-2018-4
Saat presentasi karya pemeras madu super cepat di hadapan dewan juri
Bermula melihat pemerasan madu di kampung kerabatnya yang masih menggunakan cara manual, bocah yang biasa dipanggil Tantan ini penasaran dan ingin membantu membuatkan alat. Prinsipnya alat itu seperti mesin pengering pakaian pada mesin cuci elektrik. Maka bersama guru pembimbingnya, siswa ini mulai merancang alat pemeras madu berbahan mesin cuci bekas. Dari mesin cuci bekas, diambil dinamo, drum dan timer. Setelah dirakit dengan rangka dan penjepit sarang madu, akhirnya jadilah alatnya.

alyaklu-alyalu-karyailmiah-kjsa-2018-5
Tanya jawab dengan Menteri Keuangan Dr. Sri Mulyani Indrawati
“Kelebihan alat pemeras madu ini, prosesnya cepat. Kalau diperas manual, 4 sarang madu bisa membutuhkan waktu hingga 30 menit. Tapi dengan alat ini, hanya 3 menit. Lagi pula sarang lebahnya tidak rusak, jadi setelah madunya diperas, sarang lebahnya bisa dipasang lagi di rumah budidaya lebah. Biaya pembuatannya juga tidak mahal karena menggunakan mesin cuci bekas yang dibersihkan”, jelas Tantan.
Alat pemeras madu karya Tantan diikutkan lomba karya ilmiah Junior Scientist Award 2018. Bersaing dengan 1300 karya anak dari 26 provinsi di Indonesia.  Tim penilainya adalah Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), juri dari Universitas Indonesia (UI) dan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).  Akhirnya karya Tantan dinobatkan sebagai Karya Sains Terbaik Nasional 2018. Sebagai rewardnya, ia mendapatkan medali, piagam, tabungan dana pendidikan Rp 6 juta dari penyelenggara, ditambah Rp 2,5 juta dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Serangkaian kegiatan Junior Scientis Award, Tantan berkesempatan bertemu dengan Menteri Keuangan RI Ibu Dr. Sri Mulyani Indrawati. Karya bocah ini mendapatkan apresiasi dari  Ibu Menkeu. Tantan juga berkesempatan untuk mengunjungi pabrik farmasi milik penyelenggara dan edutrip ke Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPIPTEK) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), seta ke Dunia Fantasi di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.
Bocah yang bercita-cita ingin menjadi seorang profesor zoologi ini, merasa belum puas dengan prestasi ini. Ia ingin menciptakan karya lagi yang bisa membantu memudahkan orang lain. Saatnya nanti, ia ingin mendapatkan nobel karena temuannya yang bermanfaat bagi masyarakat di dunia.

Rabu, 29 Agustus 2018

ALYA’LU Selenggarakan Diklat Guru Pendamping Muda, Dirjen GTK PAUD & Dikmas Beri Motivasi

P_20180827_130349












Bapak Dirjen GTK PAUD Dikmas Kemdikbud RI Dr. Abdullah memberi motivasi kepada guru-guru PAUD Kota Malang di Auditorium Al-Ya’lu,I Dr. Abdullah memberi motivasi kepada guru-guru PAUD Kota Malang di Auditorium Al-Ya’lu
Bapak Dirjen GTK PAUD Dikmas Kemdikbud RI Dr. Abdullah memberi motivasi kepada guru-guru PAUD Kota Malang di Auditorium Al-Ya’lu















Berkat kinerja manajemen, pendidik dan tenaga kependidikan AL-YA’LU yang proaktif dalam mengadopsi serta mengimplementasikan kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, TK Unggulan AL-YA’LU Kota Malang kembali mendapatkan amanah untuk menyelenggarakan program kerja kementerian yang kini dipimpin oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP.
P_20180827_105605
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra. Zubaidah, MM menjadi salah satu narasumber DIklat Guru PAUD Kota Malang di Auditorium AL-Ya’lu
Amanah yang dipercayakan kepada TK Unggulan AL-YA’LU Kota Malang oleh Kemdikbud tersebut dalam bentuk Pendidikan dan Pelatihan Guru Pendamping Muda Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Bantuan Pemerintah Pusat. Kegiatan yang melibatkan 80 tenaga pendidik PAUD dari Kecamatan Sukun, Blimbing dan Lowokwaru ini diselenggarakan di auditorium AL-YA’LU.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra. Zubaidah, MM menjadi salah satu narasumber kegiatan ini. Beliau memberikan pemaparan tentang rencana kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan maupun kualitas pendidik serta tenaga kependidikan PAUD di Kota Malang.
”Dinas Pendidikan dari waktu ke waktu dengan anggaran yang ada berusaha semaksimal mungkin memberikan porsi yang seimbang berasaskan kebutuhan pada setiap jenjang pendidikan yang menjadi ranah tanggung jawab kami termasuk satuan PAUD dan TK. Peningkatan kualitas PAUD dilakukan dalam bentuk pemberian bantuan sarana prasarana penunjang proses belajar mengajar, pelatihan, workshop maupun bimtek bagi pendidik PAUD, pemberian insentif tambahan bersumber dari APBD dan juga program kerja lainnya.“ tutur Ibu Zubaidah dalam paparannya.

Lebih lanjut, Ibu Zubaidah kembali mengingatkan pentingnya peranan pendidik PAUD dalam membangun pondasi dasar anak untuk siap melakoni pendidikan ke jenjang berikutnya, dengan memberikan bekal pemahaman terhadap tujuh peran dan tugas utama seorang guru yakni guru sebagai pendidik, pengajar, fasilitator, pelayanan, perancang, pengelola dan guru sebagai penilai.
P_20180827_132857_1
Kegiatan yang dilaksanakan mulai Kamis 23 Agustus hingga Senin, 27 Agustus 2018 inipun dihadiri secara langsung oleh Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Dirjen GTK PAUD Dikmas Kemdikbud RI) Dr. Abdullah.
P_20180827_125957
Lincah dan menggemaskan, penari cilik dari TK Unggulan Al-Ya’lu menampilkan unjuk seni tari di panggung acara pembukaan Diklat Guru
Dalam sambutannya, Dirjen GTK PAUD Dikmas Kemdikbud RI Dr. Abdullah berharap pada peserta diklat untuk tidak terobsesi mengembangkan otak kiri peserta didik PAUD semata hingga melupakan kebutuhan tumbuh kembang otak kanan demi mengejar prestisius serta ambisi mewujudkan lembaga PAUD yang bergengsi karena anak didiknya telah mampu dan berprestasi dalam berbagai bidang.
” Kecerdasan Anak akan sesuai dengan perkembangan serta tumbuh kembangnya manakala terpenuhinya kebutuhan gizi, kesehatan dan stimulus anak. 50 persen kecerdasan anak ada pada usia empat tahun. Untuk itu pendidik PAUD wajib hukumnya terus berkreasi dan berinovasi menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dalam kerangka belajar sambil bermain. Dengan menjalankan metode pembelajaran sambil bermain, secara tidak langsung guru PAUD memberikan stumulus yang menyenangkan dan dapat berimplikasi tersambungnya lima milyar jaringan kecerdasan anak ” papar Dirjen GTK PAUD Dikmas Kemdikbud RI Dr. Abdullah.
Lebih lanjut Dirjen GTK PAUD Dikmas Kemdikbud RI Dr. Abdullah menegaskan bahwasannya pendidikan anak bukanlah tanggungjawab mutlak sekolah, namun juga menjadi tanggungjawab Pemerintah serta masyarakat luas. Abdullah menghimbau pada peserta diklat agar menyusun jadwal pertemuan dengan orangtua siswa agar dapat menemukan kesepahaman metode pembelajaran. Apa yang diajarkan pada anak diinformasikan pada orangtua sehingga terjalin sinergitas pendidikan yang selaras, seiring, dan sejalan. Karena bagaimanapun, keluarga merupakan pendidikan awal dari seorang anak.
P_20180827_123846
Peserta Diklat Guru pendamping Muda PAUD Kota Malang menyimak pemaparan materi diklat
Selama lima hari pelaksanaan diklat, 80 peserta kegiatan yang terbagi dalam dua kelompok inipun secara bergantian mendapatkan tidak kurang dari 13 materi diantaranya Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Malang, Konsep Dasar PAUD, Perkembangan AUD, Pengenalan ABK, Cara Belajar AUD, Perencanaan Pembelajaran PAUD, Penilaian Perkembangan AID, Kesehatan dan Gizi AUD, Etika dan Karakter Pendidik PAUD, Praktek Pembelajaran PAUD, Komunikasi dalam Pengasuhan, Review Umum dan Refleksi diakhiri dengan Penjelasan Tugas Mandiri yang wajib dikerjakan peserta diklat.
Selain menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra. Zubaidah, MM dan Dirjen GTK PAUD Dikmas Kemdikbud RI Dr. Abdullah diklat angkatan pertama inipun turut pula menghadirkan narasumber lainnya yakni Fressi A, S.Pd., Rina S. S.pd., G. Zulaika, M.Psi., Khoirun Nisa’, S.Psi., Siti Ruqqiyah, M.Pd., dr. Irma Selecta Vera dan Hendra W. S.Pd. (fandi harianto)